5/06/2015

Amakusa Shiro


Para penggemar film Samurai X pasti atau mungkin mengingat karakter Shogo Amakusa. Karakter Shogo Amakusa sendiri hanya muncul dalam serial Samurai X dan tidak muncul dalam komiknya. Yang menarik dari karakter ini adalah dia diceritakan sebagai pemimpin kelompok Kristen.

Di Jepang sendiri ada tokoh bernama Amakusa Shiro (perhatikan kata “Amakusa”-nya). Amakusa Shiro adalah pemimpin dari pemberontakan Shimabara. Pemberontakan Shimabara adalah pemberontakan petani di Jepang pada masa Shogun Tokugawa . Pemberontakan Shimabara dilatarbelakangi oleh kesewenang – wenangan penguasa, pajak yang tinggi, kelaparan dan tekanan beragama. Ketika para petani itu tidak sanggup lagi mentoleransi penindasan yang mereka alami, mereka pun mulai memberontak.

Amakusa Shiro pada saat pemberontakan baru berusia 15 tahun. ia memilik semboyan bahwa seluruh manusia adalah makhluk yang sederajat dan merdeka. Ia memimpin sekitar 37000 pasukan dan memulai perjuangannya tanggal 17 Desember 1637. Para pasukannya ini berasal dari Semenanjung Shimabara dan Pulau Amakusa dan kebanyakan dari mereka beragama Kristen. Selain petani, para ronin – ronin (samurai tak bertuan) Kristen yang diperlakukan secara tidak adil oleh pemerintah karena agamanya juga bergabung dengan Shiro Amakusa. Pada awalnya, perjuangan para samurai Kirsten ini sukses. Penguasa daerah tidak mampu melawan para samurai ini, maka sebuah surat dikirimkan kepada Shogun Tokugawa yang waktu itu menjadi penguasa Jepang.

Shogun pun mengirimkan balatentaranya untuk menumpas pemberontakan. Akhir cerita dapat diterka, perjuangan ini akhirnya dapat dihancurkan oleh pasukan shogun. Pada saat – saat terakhir, para samurai Kristen yang terdesak mundur ke Benteng Hara, dimana mereka dikepung oleh pasukan shogun. Untuk melemahkan benteng, pihak shogun meminta bantuan Belanda untuk memborbardir benteng lewat laut, sebelum akhirnya mereka mendobrak benteng.

Ada legenda yang menyertai Shiro Amakusa. Untuk membuktikan kepada para petani bahwa ia orang yang benar, pada suatu ketika ia berdoa sambil menghadap langit dengan mata terpejam. Tiba – tiba datanglah seekor burung gereja dan bertengger di tangannya. Burung gereja itu lalu bertelur di tangannya, Shiro pun mengadahkan kedua telapak tangannya untuk menerima telur itu. Pada saat itu ia menemukan bahwa yang berada ditangannya adalah gambar Tuhan Yesus dan gulungan ayat suci. Si burung gereja mengeluarkan kicauan yang berbunyi “Zuiso” sampai tiga kali lalu terbang. Arti dari “Zuiso” dari sendiri adalah “Siapapun yang percaya kepada Tuhan tidak akan binasa pada saat hari penghakiman”.

Perjuangan Shiro Amakusa dan 37000 pengikutnya tentang kemerdekaan dan kesederajatan antar manusia memang telah berakhir pada saat api membakar seluruh Benteng Hara. Tetapi sampai sekarang, keyakinan ini masih tersimpan dalam hati masyarakat Shimabara dan Amakuza.
Artikel Menarik Lainnya

Peraturan Komentar
- No Perdebatan
- No SARA
- No SPAM
- No Active Link
- No OOT (silahkan bertanya bila sesuai dengan topik pada artikel)
- Jika berpendapat, berkata dan berkomentar dengan kurang sopan maka secara otomatis akan dihapus

*Artikel diatas diambil dari berbagai sumber dan sengaja tidak mencantumkan sumber karena banyak artikel serupa dari berbagai sumber tersebut, selain itu mohon maaf tidak bisa mencantumkan juga penyedia link download dari film maupun sub credit jadi harap maklum*