Tampilkan postingan dengan label Agatha Christie. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agatha Christie. Tampilkan semua postingan

3/21/2015

Kasus Pembunuhan Roger Ackroyd


Cerita ini berlatar belakang Inggris era 1920an , di sebuah desa bernama King's Abbot, tak jauh dari Cranchaster. 

Rencananya, detektif kita itu, Hercule Poirot akan menikmati masa pensiunya di desa ini dan tidak akan lagi menerima kasus kasus pembunuhan. Eh, siapa nyana pembunuhan terjadi tak jauh dari rumahnya. 

Malam itu , sekitar 9.45 -10.00 terjadi pembunuhan atas Roger Ackroyd, seorang tuan tanah dan industriawan sukses di rumahnya sendiri, Fernly Park. Pada saat kejadian, dirumah tersebut terdapat Mayor Blunt, Tuan Raymond, Nona Ackyord, Nyoya Akyord, Parker, Nona Russel, Ursula Bourne, Nyonya Cooper, Gladys Jones, Elsie Dale, dan Mary Thripp. Kematian terjadi karena tusukan belati, dan dokter sheppard yang kemudian datang dan memeriksanya memerintahkan para pembantu untuk menelepon dan melaporkan kasus ini kepada polisi.
Read more

Pembunuhan ABC alphabet


Kasus ini dimulai dengan kedatangan surat tantangan dari ABC untuk Mr. Poirot yang menyatakan akan melakukan pembunuhan yang disertai tanggal dan tempat kejadian.

A berarti Andover dan Mrs. Ascher dipukul sampai mati. B berarti Bexhill dan Betty Barnard mati dicekik. C berarti Churston dan Sir Carmichael Clarke ditemukan terbunuh. Di samping tubuh masing-masing korban diletakkan buku Panduan Kereta Api ABC, terbuka pada halaman yang menunjukan tempat pembunuhan. Kasus ini menggemparkan dan merepotkan kepolisian setempat.Tidak ada persamaan latar belakang dan status sosial apapun yang mengaitkan anatara pembunuhan satu dan yang lainya. Kasus ini menimbulkan kegemparan bagi masyarkat London, seakan akan kasus Jack The Ripper terulang kembali di depan mata mereka.

Berdasarkan investigasi yang dilakukan polisi akhirnya tersangka utama jatuh kepada Mr. Alexander Bonaparte Cust yang merupakan seorang veteran perang, bukti dan saksi kuat mengarahkan polisi untuk menangkap dan memenjarakan Mr. Cust. Tapi Mr. Poirot meragukan hal tersebut, profil Mr. Cust tidak cocok dengan gambaran pelaku yang bersifat rapi dan teratur serta cerdas. Di tengah situasi yang menyulitkan ini, surat keempat tiba dengan pemberitahuan bahwa akan ada pembunuhan lagi di Doncaster pada tanggal 11 september, sanggupkah Mr. Poirot menghentikan aksi pembunuhan yang keempat ini? Dan siapakah sebenarnya pembunuh ABC ini...???

Untuk cerita selengkapnya, silahkan download disini
Read more

Pembunuhan Di Kereta Cepat Orient


Buku ini aslinya diterbitkan pada tahun 1934. Cerita bersetting klasik di tahun 1930-an. Sampai sekarang terus dicetak ulang dan dikenal lapisan luas generasi. Ceritanya Hercule Poirot sedang melakukan perjalanan dari Istanbul, Turki ke London dengan kereta api Orient Express. Kereta ini sangat mewah, termasuk gerbong kereta kelas atas, dan di dalam kereta Hercule Poirot berjumpa dengan berbagai macam orang, mulai dari bangsawan hingga seorang putri keturunan kerajaan. Disinilah terjadi peristiwa pembunuhan.

Di suatu malam yang dingin, kondektur kereta menemukan sesosok mayat penumpang pria yang sudah kaku dengan 12 tusukan pisau di tubuhnya. Orang yang dibunuh itu adalah tokoh masyarakat terkenal yang sebelum kematiannya sempat meminta Hercule Poirot untuk bekerja padanya. Tapi Poirot menolaknya, karena dia tidak suka dengan wajah orang tersebut.

Menariknya, semua orang yang segerbong dengan korban punya alibi. Justru yang paling meragukan adalah munculnya kemungkinan pembunuhnya adalah orang luar yang dideskripsikan hitam dan kecil atau wanita dengan gaun tidur bersulam burung. Tapi lewat serangkaian pemeriksaan dan interogasi, sel-sel kelabu Poirot tidak dapat dikelabui.

Untuk cerita selengkapnya, silahkan download disini
Read more

Buku Catatan Josephine


Bagaimana mungkin seorang anak perempuan umur duabelasan bisa terlibat dalam pembunuhan? Hal ini sungguh terjadi menimpa keluarga Leonides, keluarga Yunani tiga generasi yang tinggal di Crooked House. Sang kakek, Aristide, pengusaha yang cukup berhasil. Sementara anak anaknya tidak sesukses yang diharapkan, generasi ketiga malah mengecewakan karena secara pisik dan mental tidak bisa dikatakan sehat. Adalah Charles Hayward, bujangan Inggris tulen yang jatuh hati pada Sophia Leonides. Namun hubungan mereka agak terganggu akibat kematian Aristide, yang dicurigai dibunuh. Sophia memutuskan untuk menunda pernikahan sampai kasus yang menimpa kakeknya menjadi jelas. Alih alih terpecahkan, seorang lagi anggota keluarga terbunuh. Sang nenek dan guru home schooling keluarga Leonides ditahan polisi karena surat cinta terlarang mereka ditemukan. Namun sebuah buku harian mengungkapkan siapa sesungguhnya pelaku pembunuhan...

Untuk cerita selengkapnya, silahkan download disini
Read more

Dan Semuanya Lenyap



Buku dengan judul asli Ten Little Nigers merupakan buku kedua sang ratu misteri yang saya baca. Novel misteri pertama kali terbit di tahun 1939 kemudian diganti judulnya menjadi And Then There Were None, dan Ten Little Indians karena dianggap rasis. Judul ini laris bak kacang goreng terjual hingga 100 juta kopi di seluruh dunia (buku misteri terlaris sepanjang masa). Kisahnya yang muram membuat buku ini layak menjadi drama kriminal legendaris sepanjang masa.

Agatha Christie dengan apik menceritakan sepuluh orang dengan kaitan langsung atas pembunuhan orang lain, tetapi dewi keadilan belum menyentuh setiap mereka sehingga masih dapat hidup nyaman saat itu. Di awal cerita masing-masing calon korban diajak ke sebuah pulau misterius yang terkenal akibat menjadi buah bibir di media, Pulau Negro! Mereka tidak menyadari undangan itu sebenarnya sebuah perjalanan tanpa tiket pulang. Masing-masing orang masuk dalam jebakan sang pengundang, terjebak tidak bisa kembali atau pun keluar dari pulau. Bak permainan psikopat modern, kesepuluh orang tersebut mati satu per satu dengan cara yang serupa dengan sebuah sajak permainan anak negro. Sutradaranya begitu ulung, tidak ada bekas, tidak ada jejak namun tersembunyi sebuah rahasia besar. Penasaran kan dengan premis cerita ini?

Untuk cerita selengkapnya, silahkan download disini
Read more

Tirai


Dikisahkan Kapten Hastings menerima surat untuk segera menyusul Poirot ke Styles, percis ke sebuah losmen yang dulu pernah mereka tinggali. Semacam de ja vu. Kapten Hastings yang kesepian karena ditinggal mati istri, bertemu Poirot tua yang duduk di kursi roda. Apa maumu Poirot? demikian Hastings kira kira bertanya.

' Ini Hastings, akan merupakan perkaraku yang terakhir. dan juga merupakan perkaraku yang paling menarik - dan karenanya penjahatnya pun demikian pula... sudah beroperasi dengan kesanggupan yang sedemikian mengagumkan sampai sampai dia mampu mengalahkan aku...
( hal 209)

Bahkan seorang Poirot yang demikian angkuh dan tak terkalahkan mengakui kekalahannya.

'Benar benar situasi yang luar biasa, yang abnormal! .....hingga ia tak pernah dapat dihukum karena kejahatannya itu ..'
( hal 256 ).

Hari hari di Styles memang sudah mencekam sejak awal. Apalagi ketika Hastings harus bertemu putri bungsunya, Judith, yang beranjak dewasa dan bekerja sebagai assisten laboratorium dr. Franklin. Judith yang pemberontak dan tidak mau diatur ayahnya. Sementara itu, di antara tamu tamu losmen, terdapat pembunuh yang membunuh tanpa motif. membunuh hanya untuk kesenangan, seorang psikopat yang tampak bukan psikopat. Malah dia sebenarnya adalah teman yang menyenangkan. Dan yang lebih hebat, si pembunuh tidak perlu membunuh dengan tangannya sendiri. Dengan kemampuan manipulasi psikologis, ia bisa menggerakkan seseorang untuk membunuh. Dingin, sadis, licik! dan Poirot yang malang masih saja dibelenggu penyakit arthritisnya.

Untuk cerita selengkapnya, silahkan download disini
Read more