3/23/2015

Yizreel


Kota Yizreel, yang terletak di bagian timur Lembah Yizreel, merupakan salah satu daerah subur Israel zaman dahulu. Tepat di seberang utara lembah terdapat Bukit More, tempat orang Midian berkemah sewaktu hendak menyerang Hakim Gideon dan pasukannya. Sedikit ke timur terdapat sumur Harod, di kaki Gunung Gilboa. Di sinilah Yehuwa mengurangi jumlah pasukan Gideon dari ribuan menjadi hanya 300 pria guna mempertunjukkan kesanggupannya untuk menyelamatkan umat-Nya tanpa kekuatan militer yang besar. (Hakim 7:1-25; Zakharia 4:6) Dekat Gunung Gilboa, Saul, raja Israel pertama, dikalahkan orang Filistin dalam sebuah pertempuran yang dramatis, yang menewaskan Yonatan serta kedua putra Saul lainnya, dan Saul sendiri bunuh diri.—1 Samuel 31:1-5.

Rujukan Alkitab tentang kota purba Yizreel memperlihatkan kontras-kontras yang menarik. Rujukan-rujukan tersebut menceritakan tentang penyalahgunaan kekuasaan dan kemurtadan raja-raja Israel dan juga tentang kesetiaan serta gairah hamba-hamba Yehuwa. Di Yizreel-lah Raja Ahab—raja Israel sepuluh suku di bagian utara, pada paruh kedua abad kesepuluh SM—mendirikan istananya, meskipun ibu kota resminya adalah Samaria. (1 Raja 21:1) Dari Yizreel-lah nabi Yehuwa, Elia, diancam akan dibunuh oleh istri asing Ahab, Izebel. Wanita itu marah karena Elia tanpa gentar mengeksekusi nabi-nabi Baal, setelah peristiwa ujian keilahian sejati yang Elia selenggarakan di Gunung Karmel.—1 Raja 18:36–19:2.

Kemudian, sebuah tindak kejahatan dilakukan di Yizreel. Nabot orang Yizreel dibunuh. Raja Ahab mengingini kebun anggur Nabot. Sewaktu raja itu memintanya, Nabot dengan loyal menjawab, ”Dari sudut pandangan Yehuwa, mustahil aku memberikan milik pusaka bapak-bapak leluhurku kepadamu.” Jawaban yang berprinsip ini membuat Ahab sangat tidak senang. Melihat kesusahan hati Ahab, Ratu Izebel merancang sebuah pengadilan pura-pura, mendakwa Nabot sebagai penghujah. Nabot yang tak bersalah dinyatakan bersalah dan dirajam hingga mati, dan Ahab mengambil alih kebun anggur tersebut.—1 Raja 21:1-16.

Karena perbuatan jahat ini, Elia bernubuat, ”Anjing akan memakan Izebel di tanah di Yizreel.” Kemudian, sang nabi melanjutkan, ”Siapa pun dari keluarga Ahab yang mati di kota, anjing akan memakannya habis . . . Tanpa perkecualian tidak seorang pun seperti Ahab, yangmenjual dirinya untuk melakukan apa yang buruk di mata Yehuwa, karena didesak oleh Izebel, istrinya.” Namun, karena Ahab merendahkan dirinya sewaktu Elia mengucapkan penghakiman Yehuwa, Yehuwa menyatakan bahwa hukuman ini tidak akan terjadi selama masa hidup Ahab. (1 Raja 21:23-29) Kisah Alkitab ini menceritakan lebih lanjut bahwa pada masa Elisa, penerus Elia, Yehu diurapi menjadi raja Israel. Sesampainya Yehu di Yizreel, ia memerintahkan agar Izebel dilemparkan lewat jendela istananya, dan setelah jatuh, wanita itu diinjak-injak kuda. Kemudian, orang-orang menemukan mayat Izebel yang hanya tinggal tengkorak, kaki, dan telapak tangannya; selebihnya telah dimakan oleh anjing-anjing liar. (2 Raja 9:30-37) Peristiwa terakhir yang berkaitan langsung dengan Yizreel adalah eksekusi ke-70 anak lelaki Ahab. Yehu menumpukkan kepala mereka menjadi dua tumpukan besar di gerbang kota Yizreel, setelah sebelumnya ia membunuh pria-pria dan imam-imam terkemuka lainnya yang menjadi bagian dari rezim Ahab yang murtad.—2 Raja 10:6-11.
Artikel Menarik Lainnya

Peraturan Komentar
- No Perdebatan
- No SARA
- No SPAM
- No Active Link
- No OOT (silahkan bertanya bila sesuai dengan topik pada artikel)
- Jika berpendapat, berkata dan berkomentar dengan kurang sopan maka secara otomatis akan dihapus

*Artikel diatas diambil dari berbagai sumber dan sengaja tidak mencantumkan sumber karena banyak artikel serupa dari berbagai sumber tersebut, selain itu mohon maaf tidak bisa mencantumkan juga penyedia link download dari film maupun sub credit jadi harap maklum*