3/16/2015

Gog dan Magog


Dalam Alkitab peristiwa tentang Gog & Magog mengambarkan suatu peristiwa nubuatan dimasa akhir zaman, dimana tema nubuatannya adalah peperangan terakhir antara umat pilihan Tuhan (Israel) dan bangsa-bangsa dari empat penjuru bumi yang ditenggarai oleh iblis, terjadi pada setelah masa kerajaan seribu tahun (baca Wahyu 20:7-10), secara detil kronologisnya nubuatan ini juga sudah diceritakan ribuan tahun sebelum kitab Wahyu ditulis yaitu pada Kitab Yehezkiel 37, 38, 39. Perang ini akan menjadi kemenangan total dan perang terakhir dimana segala bangsa yang memerangi umat pilihan Tuhan akan berhadapan sendiri dengan Tuhan sebagai sang pembela Israel. 

Karena sifatnya adalah nubuatan yang belum digenapi, para ahli Alkitab masih sangat hati-hati dalam menyingkapi secara harfiah siapa atau apa yang tertulis sebagai "gog" dan "magog". Dalam banyak budaya timur tengah bahkan sampai ke Inggris, kata gog dan magog adalah mitos yang semuanya memiliki banyak variasi, artinya bisa menunjuk kepada suatu sosok manusia, mahluk supra-natural (raksasa atau iblis), kelompok bangsa dan juga dipakai sebagai sebutan untuk suatu daerah kekuasan. Dalam budaya Inggris, cerita "gog" dan "magog" adalah suatu tradisi sejak zaman raja Henry V yang dipentaskan secara tahunan yang menceritakan suatu mahkluk raksasa yang menjadi pelindung kota London. 

Sesuai referensi Alkitab Wahyu 20:1-3, sebelum masa 1000 tahun iblis diikat oleh malaikat didalam "jurang maut" agar tidak lagi menyesatkan bangsa-bangsa selama 1000 tahun, yaitu masa dimana Yesus memerintah dalam kerajaanNya dibumi. Mengapa demikian? Ingatkah pada mulanya Tuhan menciptakan manusia; mereka ditempatkan didalam wilayah yang dikenal dengan sebutan Taman Eden untuk memulai sesuatu kehidupan yang intim bersama dengan Tuhan, namun Tuhan memperbolehkan iblis menggoda manusia, dan ternyata manusia gagal sehingga harus terpisah dari Tuhan karena perbuatannya dan dibuang keluar dari Eden. Pada titik ini, rencana awal ilahi Tuhan untuk memulai kehidupan bersama manusia harus tertunda karena intervensi iblis. Tuhan mengizinkan manusia dicobai untuk menguji; apakah dengan kehendak bebas yang diberikan kepada manusia; manusia akan menuruti perintah Tuhan, ternyata gagal. Namun perlu diketahui kegagalan itu juga karena ada campur tangan iblis. 

Setelah peristiwa Yesus yang mati disalib untuk menebus dosa manusia; maka jalan keselamatan telah tersedia, sehingga semua umat Tuhan ada dalam posisi awal seperti ketika pertama kali Tuhan menciptakan manusia, tanpa cela dan dosa. Manusia untuk sekian lamanya (ribuan tahun) boleh kembali memiliki hubungan yang sejati dengan Tuhan dan tidak terpisah lagi karena dosa. 

Dengan demikian, Tuhan dapat melanjutkan rencana ilahiNya yang sempat tertunda karena intervensi iblis. Ia meneruskan kehidupan kerajaanNya bersama manusia yang adalah umatNya tanpa intervensi Iblis. Artinya sekali lagi Tuhan menguji manusia apakah dalam kerajaan 1000 tahun bersama Tuhan, tanpa gangguan iblis apakah manusia masih dapat berdosa? Ternyata manusia masih dapat berbuat dosa walau tanpa iblis, karena pada dasarnya manusia memiliki kehendak bebas yang merupakan juga sifat ilahi yang diturunkan dari Tuhan sendiri. Kehendak ini menjadi murni (tidak dipengaruhi apapun) dari dalam hati manusia itu sendiri karena selama 1000 tahun ini, iblis tidak lagi bisa menggoda hati manusia. Pada masa inipun; manusia diajar langsung oleh Yesus sebagai Raja diatas segala pemerintahan yang ada dalam kerajaan 1000 tahun ini. Inilah masa pembelajaran karakter yang sesungguhnya; agar manusia pilihan Tuhan benar-benar menjadi seperti Kristus yang sejati; karena iblis tidak lagi intervensi, sehingga umat Tuhan dipersiapkan untuk ujian terakhir yaitu peristiwa penyesatan setelah masa 1000 tahun. 

Nah, setelah kerajaan 1000 tahun, seperti disebutkan, iblis kembali dilepaskan untuk melakukan pemurnian kepada umat Tuhan, yaitu ujian terakhir untuk membuktikan bahwa sesungguhnya, umat pilihan Tuhan tidak akan disesatkan lagi oleh iblis bukan karena keharusan atau terpaksa karena takut kepada Tuhan, namun hati nurani-nya yang tanpa intervensi iblis sudah memilih untuk mendengarkan Tuhan dan mentaatiNya dengan sukarela. 

Namun ada juga orang-orang yang bisa disesatkan; ini artinya mereka memilih untuk tidak mentaati Tuhan dengan sukarela (iblis tidak campur tangan dalam kejahatan ini). Orang-orang inilah yang akan termasuk dalam bangsa-bangsa yang dalam nubuatan disebut sebagai Gog dan Magog; dimana mereka masih bisa disesatkan; walau iblis sudah dipenjara selama 1000 tahun. Artinya selama masa itu mereka tidak belajar untuk dapat mengasihi Tuhan dan mentaatiNya dengan segenap hati; yang semuanya memang keputusan mereka sendiri (jadi iblis tidak punya andil - murni kehendak manusia untuk memilih menjadi bebal). 

Sehingga pada waktu iblis disesatkan setelah masa 1000 tahun, mereka akan menyesatkan bangsa-bangsa ini; yaitu mengacu kepada bangsa pada 4 penjuru bumi.
Artikel Menarik Lainnya

Peraturan Komentar
- No Perdebatan
- No SARA
- No SPAM
- No Active Link
- No OOT (silahkan bertanya bila sesuai dengan topik pada artikel)
- Jika berpendapat, berkata dan berkomentar dengan kurang sopan maka secara otomatis akan dihapus

*Artikel diatas diambil dari berbagai sumber dan sengaja tidak mencantumkan sumber karena banyak artikel serupa dari berbagai sumber tersebut, selain itu mohon maaf tidak bisa mencantumkan juga penyedia link download dari film maupun sub credit jadi harap maklum*