3/17/2015

Epimetheus

Dalam mitologi Yunani, Epimetheus (Yunani: Ἐπιμηθεύς) ("belakang", harfiah "renungan," tetapi dalam cara bodoh melihat ke belakang, sambil berlari ke depan) adalah saudara Prometheus ("tinjauan ke masa depan", harfiah "kedepan-pikir" ), sepasang Titans yang "bertindak sebagai wakil umat manusia" (Kerenyi 1951, p 207). Mereka adalah anak-anak yang tidak terpisahkan dari Cronus, yang dalam konteks lain adalah ayah dari Atlas. Sementara Prometheus dicirikan sebagai cerdik dan pintar, Epimetheus digambarkan sebagai bodoh.

Menurut menggunakan Plato tentang mitos tua di nya Protagoras (320d-322a), the Titans kembar dipercayakan dengan mendistribusikan ciri-ciri antara hewan yang baru dibentuk; Epimetheus bertanggung jawab untuk memberikan suatu sifat positif untuk setiap hewan, tetapi ketika sudah waktunya untuk memberikan seorang pria sifat positif, tinjauan ke masa depan kurang ia menemukan bahwa tidak ada yang tersisa. Prometheus memutuskan bahwa atribut umat manusia akan menjadi seni membudayakan dan api, yang mencuri dari para dewa. Prometheus kemudian diadili untuk kejahatannya. Dalam konteks dialog Plato, "Epimetheus, yang sedang dalam pikiran yang berikut produksi, merupakan alam dalam arti materialisme, menurut pikiran yang datang kemudian dari badan dipikirkan dan gerakan dipikirkan mereka".

Menurut Hesiod, yang menceritakan kisah dua kali (Theogony, 527ff; Pekerjaan dan Hari 57ff), Epimetheus adalah orang yang menerima karunia Pandora dari para dewa. Pernikahan mereka dapat disimpulkan (dan itu oleh penulis kemudian), tetapi tidak dibuat eksplisit dalam teks baik.

Dalam mitos kemudian, putri Epimetheus dan Pandora Pyrrha, yang menikah Deucalion dan merupakan salah satu dari dua yang selamat air bah.

Epimetheus memainkan peran kunci dalam filsafat Bernard Stiegler, dan khususnya dalam hal pemahaman tentang hubungan antara technogenesis dan anthropogenesis. Menurut Stiegler, adalah penting bahwa Epimetheus sepenuhnya dilupakan dalam filsafat dari Martin Heidegger. Les Amis, dalam bukunya Mengenang Epimetheus (2009), reinstates nilai Epimetheus. Dia dikreditkan dengan membawa kepada dunia pengetahuan kita tentang ketergantungan pada satu sama lain dijelaskan fenomenologis dalam hal berbagi, peduli, pertemuan dan tempat tinggal dan penuh kasih.
Artikel Menarik Lainnya

Peraturan Komentar
- No Perdebatan
- No SARA
- No SPAM
- No Active Link
- No OOT (silahkan bertanya bila sesuai dengan topik pada artikel)
- Jika berpendapat, berkata dan berkomentar dengan kurang sopan maka secara otomatis akan dihapus

*Artikel diatas diambil dari berbagai sumber dan sengaja tidak mencantumkan sumber karena banyak artikel serupa dari berbagai sumber tersebut, selain itu mohon maaf tidak bisa mencantumkan juga penyedia link download dari film maupun sub credit jadi harap maklum*